Judul | Futuhul Ghaib |
Kitab Pembuka Rahasia Kegaiban | |
Penulis | Syekh Abdul Qadir al-Jailani |
ISBN | 978-602-5547-28-7 |
Dimensi | 13 × 19 cm |
Isi | 248 halaman; Bookpaper |
Sampul | HardCover |
Terbit | September 2018 |
Sinopsis
“Syekh al-Jailani dihormati ulama dan para zahid pada masanya. Selain dikaruniai banyak keutamaan dan karamah, ia juga memiliki pandangan baik tentang tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu makrifat yang sesuai dengan Sunnah.”
Ibn Rajab
Jangan pernah berhenti mendengar nasihat
Hati akan buta tanpa nasihatSyekh Abdul Qadir al-Jailani
Memuat 78 bunga rangkai nasihat yang padat, kuat, dan memikat dari Syekh al-Jailani, Futuhul Ghaib mencakup ragam topik yang diperlukan oleh setiap salik—pejalan ruhani menuju Allah. Sekilas saja dari topik yang dibahas, kita akan menemukannya sebagai persoalan yang kita hadapi hari ini padahal sudah diulas Syekh ratusan tahun lawas.
Inilah antara lain yang dibukakan oleh sang Sultan Aulia kepada kita: Pilihlah Sang Pencipta, Bukan Ciptaan. Berpaling dari Kepalsuan. Selamat dari Syirik Halus. Harta Abdimu, Kau Abdi Sang Raja. Agar Dunia Jadi Rahmat dan Menyenangkan. Jangan Mengeluh Agar Bahagiamu Penuh. Rupa dan Kekuatan Setan. Mengerti Manfaat Musibah. Belajar Berdamai dengan Ketetapan-Nya. Agar Dijaga Tentara Kebenaran. Kita Diuji Agar Terpuji. Orang Sabar Selalu Dapat Jalan Keluar. Sesungguhnya Allah Cemburu. Setiap Hal Ada Waktunya, Setiap Musibah Ada Akhirnya. Melihat dengan Mata Kasih Sayang.
Begitulah, bila buku demikian bermutu, ia akan melintasi ruang dan waktu. Great ideas never go out of style, kata generasi baru. Selamat mereguk ilmu dan mendidik kalbu.
Isi Buku
- Tiga Kewajiban Utama
- Seuntai Nasihat Agar Dicurahi Rahmat
- Fana dalam Kehendak-Nya
- Segala Masalah Pecah Melaluimu
- Berpaling dari Kepalsuan
- Allah Bersama Mereka yang Patah Hati
- Selamat dari Syirik Halus
- Karunia Tuhanmu Lebih Baik
- Perwujudan Kehendak Allah dalam Jalal dan Jamal
- Hanya Nafsu yang Berani Menentang-Ku
- Keistimewaan Syukur dan Sabar
- Jadikan Harta Sebagai Budakmu
- Pasrahkan Dirimu
- Jadikan Dunia Sebagai Rahmat
- Kekuasaan Sang Penentu
- Rahasia Kun Fayakun
- Berserah Demi Rida-Nya
- Jangan Mengeluh Agar Bahagiamu Penuh
- Tundukkan Hasrat Agar Kau Dilimpahi Rahmat
- Campakkan Segala yang Meragukan
- Rupa Setan
- Kebaikan dalam Musibah
- Jangan Menganiaya Diri Sendiri
- Menanam Pohon Iman dan Amal
- Berdamai dengan Ketetapan-Nya
- Para Penjaga Hati
- Hadapi Ujian Agar Menjadi Terpuji
- Syarat Kemerdekaan Sang Hamba
- Berlindung dari Kemiskinan
- Jalan Keluar bagi Orang yang Sabar
- Ukurlah Kualitas Cintamu
- Sesungguhnya Allah Cemburu
- Empat Jenis Manusia
- Ada Ujung bagi Setiap Ketetapan
- Jangan Lengah!
- Menjadi Anak Dunia atau Anak Akhirat
- Kedengkian Melahap Kebajikan
- Makna Tauhid
- Jangan Beramal Karena Dorongan Nafsu
- Abaikan Apa pun Selain Dia
- Tak Terlihat Mata, Tak Terdengar Telinga, Tak tersirat dalam Benak
- Jadikan Musibah Sebagai Obat
- Memintalah Hanya kepada-Nya
- Sebab Tidak Dikabulkannya Doa Para Arif
- Dua Kelompok Manusia
- Fana dalam Tuhan
- Awal dan Akhir Muqarabah
- Utamakan Ibadah yang Utama
- Banyak Tidur Akan Menidurkan Hati
- Kepakkan Sayapmu dan Terbanglah kepada-Nya
- Keutamaan Zuhud
- Tetap Memohon dan Berdoa
- Fana dalam Kehendak-Nya
- Belajar Menjadi Hamba yang Tulus
- Merasakan Empat Keadaan
- Ketika Diri Luruh dalam Seluruh
- Menjaga Pengalaman Ruhani
- Cerahkan Batinmu dengan Cahaya dari Dalam
- Sabar adalah Seluruh Iman
- Melepaskan Diri dari Segala Upaya
- Menjaga Ambang Pintu Kenabian
- Ingin Dipuji Hanya oleh Yang Maha Terpuji
- Nikmat Makrifat
- Kematian Tanpa Kehidupan, Kehidupan Tanpa Kematian
- Berdoa dan Dekatkan Dirimu kepada-Nya
- Pahami Akhlak Berdoa
- Jihad Akbar untuk Keselamatan Diri
- Setiap Saat Allah dalam Kesibukan
- Apa yang Layak Kita Minta kepada-Nya?
- Nikmat Syukur
- Siapkan Dirimu untuk Diuji
- Lihatlah dengan Mata Kasih Sayang
- Umpatan Para Wali
- Hati yang Diterangi Pengetahuan Ruhani
- Delapan Dasar Tasawuf
- Adab Sang Salik
- Pilihlah Sang Pencipta, Bukan Ciptaan
- Sifat-Sifat Penempuh Jalan Ruhani
Wasiat Sang Wali untuk Anak-Anaknya