Judul | Ilmu Ikhlas |
Belajar Membeningkan Hati dan Membahagiakan Hidup dari Ulama Psikolog-Klasik |
|
Penulis | Izza Rohman |
ISBN | 978-623-6219-95-9 |
Dimensi | 13 x 20,5 cm |
Isi | 184 halaman; Bookpaper |
Sampul | SoftCover |
Terbit | Juni 2025 |
Sinopsis
Inilah buku tentang ilmu ikhlas—suatu ilmu rahasia yang menjadi kunci kebahagiaan, yang tak
banyak manusia menyelami hakikatnya dan mengetahui bagaimana menimbanya.
Hamba beriman meluangkan banyak sekali waktu, tenaga, pikiran dan hartanya untuk menjalankan
amal ibadahnya. Tentulah ia berharap ibadahnya tidak menjadi amal yang sia-sia. Betapa
meruginya ia bila sekian banyak kekayaan, perhatian, kekuatan dan masa yang ia gunakan hanya
membuahkan amal yang tak bernilai dan tak diterima. Itulah mengapa ia perlu belajar ikhlas dalam
melakukan ketaatan.
Manusia pun menjalani hidup yang dihiasi ujian, duka cita, derita, dan sengsara—yang kadang
datang bertubi-tubi atau silih berganti. Tentulah ia berharap musibah yang ia hadapi tidak membuat
hidupnya sepenuhnya tak bermakna. Betapa meruginya ia bila pahit, perih dan pedih yang dirasa
saat melalui cobaan tidak menggugurkan dosa, menambah pahala dan meninggikan derajat. Itulah
mengapa ia juga perlu belajar ikhlas dalam melakoni kenyataan.
Ilmu ikhlas adalah ilmu yang lain dari yang lain. Orang yang merasa mendapatkannya boleh jadi
telah kehilangannya pada saat yang sama. Orang yang mengklaim menguasainya dengan mahir
berarti tak bisa menguasainya. Dan orang yang mengaku-aku bisa mengajarkannya adalah orang
yang masih perlu belajar lagi tentangnya.
Inilah buku yang menghidangkan berbagai wejangan tentang keikhlasan dari zaman ke zaman.
Pembaca diajak berguru ilmu ikhlas dari para ulama, sufi, dan psikolog klasik dari berbagai penjuru
dunia Islam. Mulai dari Syekh al-Muhasibi, Imam al-Ghazali, Syekh ‘Abd al-Qadir al-Jaylani, hingga
Syekh Ibn Taymiyah dan Ibn ‘Atha’illah.
Buku ini menyajikan mutiara kearifan mereka secara tematik — mulai dari hakikat ikhlas, sandingan
dan tandingannya, tanda-tandanya, cara mempraktikkannya, hingga bagaimana menata niat dan
menakar keikhlasan. Ajaran ilmu ikhlas bak untaian tasbih; biji-bijinya sama dan sebangun namun
sambung-menyambung dan saling mengisi dalam sebuah rangkaian; rangkaian yang baru
bermanfaat bila kita titi satu per satu, dari pangkal hingga ke ujung, dari awal hingga akhir.
Isi Buku
- Ikhlas Tanpa Batas
- Ikhlas Itu Perlu
- Ikhlas Inti Islam
- Ikhlas Inti Amal
- Ikhlas Itu Rahasia
- Ikhlas sebagai Rahasia Hati
- Ikhlas sebagai Rahasia Kesuksesan Amal
- Ikhlas dan Sandingannya
- Hakikat Ikhlas
- Ikhlas dan Kesungguhan (ash-Shidq)
- Ikhlas dan Istikamah
- Ikhlas dan Niat Murni
- Ikhlas, Memberi Teladan, dan Menebar Syiar
- Ikhlas, Syukur dan Sabar
- Ikhlas dan Tandingannya
- Ikhlas dan Riya
- Ikhlas dan Sum‘ah
- Ikhlas dan Ujub
- Ikhlas dan Kemunafikan (Nifāq)
- Tanda-Tanda Ikhlas
- Ikhlas Saat Dipuji
- Berbagai Tanda Ikhlas
- Ikhlas dalam Menjalani Kenyataan
- Ikhlas Menerima Rezeki
- Ikhlas Menghadapi Musibah
- Ikhlas dalam Menjalankan Ketaatan
- Ikhlas dalam Bertauhid dan Berzikir
- Ikhlas dalam Beribadah
- Ikhlas dalam Bersedekah
- Menata Niat
- Pentingnya Niat
- Menata Niat
- Seni Berniat Baik
- Menakar Ikhlas
- Menjebak Diri untuk Ikhlas
10.Puncak Ikhlas
- Derajat Mukhlish
- Derajat Mukhlash
- Ikhlas dalam al-Qur’an
Daftar Kitab Rujukan Utama