Judul | Lisanul Hal |
Kisah-Kisah Teladan dan Kearifan | |
Penulis | K.H. Husein Muhammad |
ISBN | 978-602-5547-75-1 |
Dimensi | 130 × 205 cm |
Isi | 236 halaman; Bookpaper |
Sampul | SoftCover |
Terbit | -Februari 2020 |
Sinopsis
إن صلاح الرعية في حسن سيرة الملوك
Kebaikan rakyat adalah karena baiknya kepribadian pemimpinnya.
إن طباع الرعية نتيجة طباع الملوك
Kelakuan rakyat adalah akibat dari kelakuan para pemimpinnya.
الناس على دين ملوكهم
Manusia (rakyat) mengikuti kelakuan para pemimpinnya.
Kata-kata bijak di atas ingin menegaskan bahwa baik dan buruknya masyarakat, sejahtera atau tidaknya kehidupan sosial, sangat ditentukan oleh perilaku dan keteladanan para pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik, jujur, rendah hati, egaliter, dan adil maka rakyatnya juga akan mengikutinya.
* * * *
لسان الحال أفصح من لسان المقال
Bahasa perilaku lebih tajam dari bahasa lidah (kata-kata).
Karena setiap kita adalah pemimpin di lingkup masing-masing, buku ini membagi informasi tentang berbagai keteladanan yang sudah ditunjukkan para pemimpin dari beragam latar belakang lintas dunia dan lintas masa.
Keteladanan memiliki pengaruh yang besar dan sangat menentukan
bagi kemajuan dan kemunduran suatu bangsa.
Najib Mahfuzh, peraih nobel sastra dari Mesir
Isi Buku
Pengantar—5
- Cintalah yang Menaklukkannya—15
- Khadijah bint Khuwailid—19
- Nabi Tak Mundur Setapak pun —23
- Nabi Tak Menyalahkan Siapa pun—28
- Nabi Memuji Orang Nonmuslim—31
- Nabi Membebaskan dan Memaafkan—34
- Khalifah Umar dan Perempuan Miskin—39
- Pemimpin Bersahaja yang Melayani—42
- Mereka Saudara-Saudara Kita—45
- Khalifah dan Pendeta—47
- Janji Profesi—51
- Si Telanjang Kaki—53
- Khalifah Memecat Koruptor—57
- Gratifikasi Haram—60
- Permaisuri Rela Miskin—63
- Pemimpin Tuli yang Bijak—66
- Para Penjaga Bumi—68
- Penjaga Jalan Jadi Ulama Besar—70
- Tobat Sufi Pemimpin—73
- Dialog al-Baqillani—75
- Menulis Buku Sebagai Maskawin—77
- Belajar Etika Sebelum Ilmu—80
- Abu Hanifah vs Khawarij—83
- Yahudi Buta—87
- Orang-Orang Rakus—90
- Sahabat Sejati—92
- Sayyidah Nafisah dan Imam Syafi‘i—95
- Ulama itu Memberi—98
- Pemimpin Adalah Pelayan—100
- Pemimpin Sejati—102
- Tak Boleh Dibunuh—105
- Kematian Tak Bisa Ditunda—108
- Malaikat Maut dan Nabi Sulaiman—111
- Abdul Qadir al-Jilani dan Perampok—113
- Ketika Raja Membuat Kebijakan—115
- Siti Aisyah yang Maskulin—117
- Segenggam Garam—119
- Negara Adil dan Makmur—121
- Menulis 100.000 Hadis—125
- Imam Malik Jalan Kaki—128
- Para Ulama Juga Mencari Nafkah—130
- Khalifah dan Lalat—135
- Memperbaiki dengan Cara Bijak—137
- Penyelesaian yang Indah—139
- Abu Hanifah Menolak Jabatan—142
- Abu Hanifah Membela Perempuan—145
- Kejujuran Imam Abu Hanifah—150
- Ketat terhadap Diri, Lapang terhadap Orang
Lain—152
- Abu Hanifah Mencintai Ahlul Bait—155
- Hindun bint Utbah—157
- Imam al-Ghazali Dibegal—159
- Dua Master tentang Tuhan—162
- Jadilah Ahli, Bukan Pengumpul—164
- Laki-Laki Juga Menggoda—167
- Iman Ammar bin Yasir—170
- Al-Qunawi dan Maulana Rumi—173
- Ibnu ‘Arabi “Gila”—177
- Menulis 40 Lembar per Hari—180
- Stop Mencaci Maki Ali bin Abi Thalib—183
- Berdiskusi Menjelang Wafat—188
- Mihnah Abu Hanifah—191
- Imam Syafi‘i Sakit dan Wafat—194
- Dialog Raja Sulaiman dan Abu Hazim—198
- Dialog Al-Makmun dan Aristoteles—202
- Anak Gubernur dan Petani—206
- Pelacur dan Anjing—209
- Sibuk Menulis Sampai Lupa Makan—211
- Al-Nazzham—213
- Sukainah dan Perjajian Pra-Nikah—216
- Belajar dari Kuburan—221
- Imam Syafi‘i Membebaskan Muridnya
Berpikir—225
- Mencari Kepuasan—228
- Kritik Syams Tabrizi—231
Mengenal Penulis—233