Dapat diterjemahkan menjadi perkataan yang lurus atau yang benar. Kata qawlan sadida disebut dua kali dalam al-Quran (al-Nisa’: 4-9 dan al-Ahzab/33: 70-71):
Wahai orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar (al-Ahzab/33: 70-71).
Perintah untuk berkata benar dalam ayat di atas didahului oleh perintah bertakwa, dan ayat 71 merupakan janji keberhasilan jika pendekatan itu dipergunakan.
Lebih jauh, Ibn Manzhur dalam Lisan al Arab menjelaskan, kata sadid yang dihubungkan dengan qawl mengandung arti mengenai sasaran, (nashibul qashdi). Jadi, pesan akan menyentuh akal dan hati pendengarnya jika materi yang disampaikan itu benar, baik dari segi logika maupun bahasa, dan disampaikan dengan kesadaran takwa.[]